Maraknya Serangan Siber Bikin BlackBerry Kembali Bangkit

By Admin


JAKARTA -- BlackBerry Ltd (BB.TO) melaporkan pendapatan kuartal I 2024 melampaui ekspektasi perusahaan. Pencapaian ini didorong oleh kuatnya permintaan atas layanan keamanan siber di tengah meningkatnya ancaman online.

Melansir Reuters, Kamis (27/6/2024), pendapatan perusahaan tembus US$ 144 juta atau setara Rp 2,36 triliun. Angka ini melampaui perkiraan rata-rata analis yang hanya di posisi US$ 134,1 juta atau setara Rp 2,19 triliun.

BlackBerry memang menyediakan layanan keamanan siber dan perlindungan data untuk perusahaan dan pemerintah. Naiknya permintaan layanan juga menyebabkan saham perusahaan yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) ini naik 7,2% setelah penutupan perdagangan.

Peningkatan permintaan ini terjadi sebagai respons atas serangkaian serangan siber di industri beberapa bulan terakhir. Terjadi insiden keamanan pelanggaran data oleh perusahaan seperti penyedia teknologi industri mobil CDK, UnitedHealth Group's (UNH.N), Unit Change Healthcare, dan Live Nation Entertainment's (LYV.N) bagian unit Ticketmaster.

Meskipun belanja teknologi mengalami perlambatan yang lebih meluas, peretasan tingkat tinggi memaksa perusahaan dan lembaga pemerintah untuk meningkatkan belanja keamanan siber mereka untuk melindungi data dari peretas dan malware. Hal ini pun akhirnya meningkatkan permintaan terhadap perusahaan keamanan siber seperti BlackBerry.

Di sisi lain, BlackBerry melaporkan kerugian bersih mencapai 3 sen per saham untuk kuartal yang berakhir 31 Mei. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan rata-rata analis yakni kerugian bisa sampai 4 sen.

BlackBerry memperkirakan pendapatan kuartal kedua berkisar antara US$ 136 juta hingga US$ 144 juta, yang nilai tengahnya berada di bawah perkiraan analis sebesar US$ 142,4 juta.

Pada unit keamanan siber yang menyediakan perangkat lunak keamanan cerdas untuk perusahaan dan pemerintah perusahaan memperkirakan pendapatan kuartal kedua akan berkisar antara US$ 82 juta hingga US$ 86 juta.

Selain kinerja keuangan, perusahaan juga menegaskan Kembali perkiraan pendapatan dan labanya untuk tahun penuh 2025. Blackberry juga menyoroti kemitraannya dengan Advanced Micro Devices (AMD.O), pada bulan April untuk mengembangkan sistem robotik untuk sektor industri dan kesehatan. (*)